Pages

Senin, 13 Maret 2017

Kenangan Radio Transistor di Sukowono

Senin, 13 Maret 2017

Warga Sukowono sedang foto bersama. Ada radio transistor di antara mereka.

FOTO kiriman dari Bapak Bambang Hermanto, warga Kalisat, di group Sudut Sukowono pada 10 Maret 2017. Almarhum Ayahnya adalah perintis keberadaan studio foto di Kalisat, Njoo Studio namanya. Dalam foto ini, tertulis keterangan pendek, "Jaman dimana radio transistor masih jadi barang yang bisa dibanggakan."

Komentar dari Bapak Krisna Pinsett, "Radio model seperti itu biasanya banyak yang bermerek Cawang."

Oleh Bapak Bambang diapresiasi dengan jawaban berikut, "Cawang itu nama produknya Nasional/Panasonic."

Minggu, 12 Maret 2017

Tentara Belanda Nostalgia di Sukowono

Minggu, 12 Maret 2017

Tentara Belanda Nostalgia di Sukowono

FOTO kiriman dari Bapak Doel Ratufm di group Sudut Sukowono pada 10 Maret 2017. Dalam keterangannya, ia menulis seperti ini, "Asli penghuni Kantor Camat Sukowono, sebelum pulang Ke Netherlands. Opa dan Oma." Di kolom komentar ada pertanyaan dari Bapak Nonot Kasdaru, "Tahun berapakah ini? Tuan Brigman." Dijawab oleh Bapak Doel, "Tahun 1960an katanya, Pak."

"Siapa itu Dik? Kok ada keluarga yang dari Netherlands." Tanya Bapak Krisna Pinsett. Pertanyaan itu segera dijawab oleh Bapak Doel, "Opa dan Oma, kakak kandung Ba Nian. Dia Tentara Belanda. Kantor Camat sekarang, dulu itu rumahnya."

Sabtu, 11 Maret 2017

Orkes Melayu Stramec 59 Sukowono

Sabtu, 11 Maret 2017

OM Stramec 59 Sukowono

FOTO bersejarah ini adalah kiriman anggota group Facebook Sudut Sukowono atas nama Bapak Doel Ratufm‎. Ia memberi narasi pengantar, "OM STRAMEC 59 Sukowono Taon Lambek. Paleng gerus......... Sateya Penerussa OM Manggala."

Lalu terjadi percakapan sebagai berikut.

Bapak Erfan Afiat Sentosa, "Alhamdulillah.... Walau akhirnya orkesnya sudah tidak ada lagi, nama Stramec 59 akan tetap dikenang, karena semua peralatannya sengaja dijual habis.... Seluruh keuangan hasil penjualan dialokasikan ke pembangunan jembatan yang membentang menjadi jalur warga Kauman dan Kampung Pasar..... Banyak nama sahabat yang telah pulang memenuhi panggilan Ilahi, di antaranya yang saya ingat Bapak Koesnayan, Pak Madangkara (Sunaryo), Pak Harinto, Pak Subroto, Yuyun (Pegawai Pasar), dan Pak Cung Setiawan. Semoga pembangunan jembatan yang dulu pernah beliau inginkan dan akhirnya sukses, akan menjadi ladang Amal Jariyah serta pembuka jalan menuju surganya Allah."

"Kalau para musisinya setahu saya, Pak Tajab di keyboard, Yuswono di melodi, Yuyun di bass, Pak Broto rytem, Kus di gendang. Tetapi musik selalu regenerasi. Akhirnya muncul Juril Syafati, mulanya pegang bass. Cak Dul dan Warsito seruling, ada Mas Sugiat yang akhirnya pegang gendang. Beberapa musisi Sukowono legendaris Mas Kenong Jumat, Alm. Fandik, Holil, dll. Mereka sering pula datang latian bareng. Karena memang Stramec saat itu dilaksanakan dengan kegiatan arisan rutin, anjangsana ke rumah-rumah anggota."

"Ya betul. Alhamdulillah, juga sebagian Ke masjid," tambah Bapak Doel Ratufm.

"Keng maseh bukan Cak Doel ini yang nyuling.... Seingat saya ini Bang Nyoman,' ujar Bapak Erfan.

"Tamborinnya yang masih berbekas, ada di solawatan Darus Solah Jalan Cempaka Sukowono," kata Bescam Petro.


Stramec 59

"Orkes tempo dulu STRAMEC 59, satu-satunya di Sukowono taon 1980an. Kenga'en oi.........Ssapa se nyoleng jerieh....?" Begitu kata Bapak Doel Ratufm.

Berikut adalah komentar Bapak Krisna Pinsett, "Mon lambek ekocak PANJEQ.. Mon mangken ARTIS.. hehe. Tak enggi Cak Doel Ratufm?"

Dari komentar-komentar di group Sudut Sukowono, bisa kita ketahui bahwa foto kedua diabadikan di sebuah studio foto Idola milik Bapak Erfan, di JL. Cempaka No. 13 Sukowono. Katanya, itu adalah begron pertama yang ia beli.

"Begron ini masih menggunakan kain kanvas abal-abal. Kaku dan permukaannya sangat kasar.... Kalau pengen bawa ke suatu tempat haruslah digulung dengan paralon, panjangnya 3x2 meter. Sedangkan alat angkutnya cuman motor. Tterasa tersiksa sekali waktu itu.... Apalagi pas hujan.... Terpaksa beli plastik yang panjang dan diikat di kedua sisinya.... Bersyukur saat ini bagron foto sudah bisa dilipat, jadi nggak kayak waktu itu. Kayak bawa bambu runcing kemana-mana."

Jumat, 10 Maret 2017

Jalan Stasiun Sukowono di Tahun 1970an

Jumat, 10 Maret 2017

Jalan Stasiun Sukowono di Tahun 1970an

FOTO di atas adalah kiriman dari Bapak Dediek Fathorrahman R, di group Sudut Sukowono, pada 9 Maret 2017. Dari selembar foto ini, terjadi perbincangan seru di group, antar warga Sukowono. Mereka saling mengingat nama-nama. Indah sekali.

Kamis, 09 Maret 2017

Organisasi Kepemudaan di Sukowono Tahun 1966

Kamis, 09 Maret 2017

Pemuda Sukowono di Tahun 1966

"Tahun 1966 masih diramaikan oleh KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), Sukowono pun tak ketinggalan." Begitu yang dituliskan oleh Bapak Bambang Hermanto, warga Kalisat sekaligus pemilik/pengelola Njoo Studio Kalisat. Ia mengunggah foto hasil jepretan Almarhum Ayahnya ini di group Sudut Sukowono pada 9 Maret 2017 pukul 7.55.

Adapun di kolom komentar, ada perbincangan seperti di bawah ini.

Bapak IzzatUmari Jember: "Paling kanan itu siapa yaa..??"

Bapak Krisna Pinsett: "Yang kutahu cuma Makmur Efendy (Alm). Ada yang tahu nama-nama lainnya.. Yang pasti sudah banyak yang meninggal karena usia..."

Bapak Krisna Pinsett: "IzzatUmari Jember.. Itu Pak Makmur, dulu Telkom."
Sudut Sukowono © 2017